KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah SWT. Yang Maha Esa atas Karunia-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Observasi Produsen Alat Permainan Edukatif Untuk Anak Usia Dini”. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam penulisan materi makalah ini.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, kami memohon maaf atas kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Tetapi kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, agar kedepannya dapat memperbaiki makalah ini lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, maka kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 09 oktober 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dunia bermain adalah dunia yang penuh warna dan menyenangkan. Para pelaku permainan akan merasa terhibur dan senang dengan melakukannya. Dari kata “bermain” saja sudah menunjukan bahwa kegiatan ini berdampak memberikan penyegaran pikiran dari berbagai aktifivitas yang menjenuhkan. Bagi anak-anak, bermain memiliki peranan yang sangat penting, karena dunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar waktunya dihabiskan dengan aktivitas bermain.
Filsuf Yunani, Plato, merupakan orang pertama yang menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis dari bermain. Dan beberapa pakar psikologi berpendapat bahwa kegiatan bermain dapat menjadi sarana untuk perkembangan anak. Bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak.
Dengan melakukan permainan, anak-anak akan terlatih secara fisik. Dengan demikian, kemampuan kognitif dan kemampuan sosial pun akan berkembang. Singkatnya, permainan dimasa kecil akan mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan jiwa anak kelak. Suhendi (2001:8) yang menjelaskan bahwa:“Setiap diri manusia, baik anak-anak maupun orang dewasa terdapat hasrat untuk bermain. Seperti halnya kebutuhan bersosialisasi dan berkelompok, bermain merupakan hasrat yang mendasar pada diri manusia…Anak-anak ingin bermain karena saat itulah mereka mendapatkan berbagai pengalaman lewat bermain melalui eksplorasi alam d sekitarnya. Dari kegiatan tersebut, mereka dapat mengenal alam dan teman sepermainan dalam suasana yang menyenangkan. Sementara orang dewasa membutuhkan permainan sebagai sarana relaksasi dan menghibur diri.”
Dengan dasar seperti yang telah dijelaskan, maka beberapa orang mencetuskan membuat sebuah permainan edukatif yang dapat melatih segala aspek perkembangan anak. Sebagai contoh adalah tempat mainan kayu “Atham Toys”menyediakan dan membuat berbagai macam jenis mainan kayu untuk anak yang didirikan oleh Pak Thamrin. Oleh karena itu kami membuat makalah ini dalam hal untuk mengetahui beberapa masalah yang akan kami jabarkan sebagai berikut.
B. RUMUSAN MASALAH
2.1 Bagaimanakah awal mula sejarah berdirinya toko mainan “Atham Toys” ?
2.2 Jenis apakah yang diproduksi toko mainan “Atham Toys” ?
2.3 Apa sasaran pengguna mainan “Atham Toys” ?
2.4 Bagaimana layout bengkel kerja “Atham Toys” ?
2.5 Bagaimanakah proses Produksi Media dan Alat Permainan Edukatif di toko “Atham Toys” ?
2.6 Apa saja standar keamanan yang digunakan oleh “Atham Toys” ?
2.7 Apa yang terus menjadi motivasi Pak Thamrin bagi suksesnya toko “Atham Toys” ?
C. TUJUAN MASALAH
3.1 Untuk mengetahui awal mula sejarah berdirinya toko mainan “Atham Toys”.
3.2 Untuk mengetahui Jenis yang diproduksi toko mainan “Atham Toys”.
3.3 Untuk mengetahui sasaran pengguna mainan “Atham Toys”.
3.4 Untuk mengetahui layout bengkel kerja “Atham Toys”.
3.5 Untuk mengetahui proses Produksi Media dan Alat Permainan Edukatif di toko “Atham Toys”.
3.6 Untuk mengetahui standar keamanan yang digunakan oleh “Atham Toys”.
3.7 Untuk mengetahui motivasi Pak Thamrin bagi suksesnya toko “Atham Toys”.
D. METODE
Kami membuat makalah ini atas dasar untuk mengetahui dan memenuhi tugas mata kuliah Sumber dan Media Pembelajaran untuk Anak Usia Dini dalam metode permainan. Kami mendapatkan informasi sebagai berikut hasil dari observasi dan wawancara langsung kepada pendiri toko mainan “Atham Toys” yaitu Pak Thamrin pada hari selasa, 4 oktober 2016.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH BERDIRI “ATHAM TOYS”
Atham toys didirikan oleh Bapak Thamrin, anak pertama dari pasangan Muslim Bin Basuki dan Neneng Sukarsih, yang lahir di Jakarta 3 Mei 1975. Awal berdirinya Atham Toys, dimulai dari di PHK bapak Thamrin dari pekerjaan sebelumnya, ia berusaha untuk menciptakan peluang usaha sendiri namun seringkali gagal. Hingga suatu ketika ia melihat mainan kayu yang harganya cukup mahal dan mencoba membelikan mainan tersebut kepada anaknya, ternyata anaknya sangat menyukai mainan tersebut. Dari situ ia mencoba untuk menjadi reseller mainan kayu, namun karena beberapa kendala maka pak Thamrin memutuskan untuk menjadi produsen mainan sendiri yang ditemani oleh adik dan tetangganya. Dari awal penjualan yang hanya emperan di Taman Mini Indonesia Indah sekarang bisa menjadi produsen mainan kayu untuk pemerintah dan sekolah-sekolah kenamaan. Atham Toys menjadi produk mainan lokal pertama yang disertifikasi SNI oleh pemerintah.
Bengkel produksi yang berlokasi di Serpong terus mengembangkan produksinya, namun dengan meningkatnya permintaan pasar maka diputuskan untuk memperbesar produksi dengan sistem plasma. Hingga saat ini sudah ada 13 plasma dan hampir 150 orang telah bergabung dengannya, dan setiap tahun akan terus bertambah.
Berawal dari reseller mainan kayu, pak Thamrin mencoba untuk menyarankan kepada produsen untuk memperbaiki mainanya namun respon balik dari produsen sangat mengecewakan padahal saran tersebut juga datang dari pembeli. Dari rasa kecewa itulah ia mencoba untuk mendirikan pabriknya sendiri, karena kepuasan konsumen merupakan hal yang sangat penting pada bidang penjualan maka dari itu saran dan kritik dari konsumen merupakan masukan yang paling penting untuk diperhatikan. Atham toys berdiri pada tahun 2008 dibulan Mei.
2.2 JENIS MEDIA YANG DIPRODUKSI DAN TERSEDIA PADA DISPLAY DI TOKO
Klasifikasi mainan berdasarkan pada usia anak, karena setiap tahapan perkembangan pada usia anak memiliki kebutuhan media yang berbeda dan memiliki standar keamanan yang berbeda pula. Pada klasifikasi usia yang dimaksud misalnya usia 1-2 tahun tidak diberikan mainan yang terlalu kecil dikhawatirkan tertelan karena anak usia 1-2 tahun senang memasukan benda-benda disekitarnya kedalam mulut, ukuran yang cocok untuk usia tersebut minimal 2cm.
Setiap mainan memperhatikan perkembangan aspek kognitif, bahasa, motorik kasar, motorik halus sehingga anak dapat belajar melalui bermain. Memberikan mainan untuk anak usia dini seharusnya adalah mainan yang sifatnya edukatif, memperhatikan sudut tidak boleh runcing dan tajam sehingga harus diamplas dengan halus, mainan yang digunakan juga tidak boleh mudah hancur ketika jatuh karena ketika mudah hancur saat jatuh,serpihan-serpihannya akan membahayakan anak usia dini.
Meskipun pak Thamrin tidak memiliki latar belakang pendidikan anak usia dini namun ia juga tidak sembarangan dalam membuat mainan kayu, ia tetap memperhatikan keamanan komposisi bahan-bahan yang boleh digunakan. Dalam cat yang dipakai adalah cat air yang aman untuk anak, tidak memiliki bau yang menyengat, dan tidak beracun atau non toxic. Pak Thamrin memiliki 12 workshop dengan hampir 700 jenis mainan yang dibuat sendiri. Setiap bulannya ia menargetkan 3 item baru.
2.3 SASARAN PENGGUNA
Sasaran pengguna tentunya adalah anak usia dini, biasanya mainan kayu disediakan oleh lembaga pendidikan misalnya TK, Kindergarten, Day Care, Playgroup dan sebagainya. Umumnya TK-TK yang ada disekitar pemukiman penduduk tidak memiliki cukup dana untuk membeli mainan kayu edukatif, sehingga pak Thamrin memasarkan produknya melalui promosi ke pemerintah daerah agar selanjutnya dikirimkan ke TK-TK. Untuk Kindergarten, Day care dan Playgroup yang sudah memiliki nama besar umumnya mereka punya cukup dana untuk membeli mainan kayu edukatif sehingga lebih mudah untuk langsung membelinya.
Mainan kayu ini berkisar dari Rp. 15.000 – Rp. 15.000.000 mahalnya mainan ini karena kualitas yang diberikan cukup baik. Saat ini dari mainankayu.com sudah dalam tahap untuk mengantri pemeriksaan BBKK – Ciracas untuk LS Pro CHEMPACK yaitu uji lab produk, produk tentunya dijadikan pemilah sample yang akan dilakukan oleh PPC atau Petugas Pengambil Contoh.
2.4 LAYOUT BENGKEL KERJA
Pak Thamrin sangat mengutamakan keamanan dan kenyamanan pekerjanya. Sebelumnya, pak Thamrin sudah memberikan sosialisasi tentang standar keamanan yang seharusnya digunakan oleh para pekerja, ia juga sudah menyediakan alat keamanannya. Namun para pekerja hanya menggunakannya sekali saja, kedepannya mereka tidak lagi menggunakan alat keamanan tersebut. Di dalam pabrik pak Thamrin memasangkan kipas angin dan heksos atau penyedot debu untuk mengurangi debu yang ditimbulkan akibat serutan kayu agar sirkulasi udaranya bagus, serta tempat produksinya dibiarkan terbuka dan tidak tertutup.
2.5 PROSES/PRODUKSI MEDIA DAN APE
Proses pembuatannya lumayan panjang karena banyak yang harus diperhatikan dari segala sisi, namun berikut disebutkan ringkasan proses pembuatannya:
a. Memotong bahan sesuai dengan mainan yang akan dibentuk.
b. Membuat sikunya.
c. Dibelah sesuai dengan ketebalan yang dingiinkan.
d. Diserut.
e. Di iris-iris.
f. Amplas kasar menggunakan mesin.
g. Amplas halus menggunakan tangan.
h. Dicat dasar.
i. Amplas tangan.
j. Top coat.
k. Assembling.
l. Packing.
Pak Thamrin terjun langsung dalam mendesain mainan kayu karena menurutnya, ia yang tau langsung proses penjualan, bagaimana keiginan dan apa yang dibutuhkan konsumen.
Pak Thamrin membuat dan menyediakan mainan terlebih dahulu baru mulai menjualnya, sehingga para pembeli tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan mainan yang ia butuhkan. Menurut pak Thamrin pembeli akan lebih senang ketika membeli barang yang ready stock ketimbang harus menunggu barang yang sudah dipesan namun belum tersedia.
2.6 STANDAR KEAMANAN ALAT MAINAN YANG DIGUNAKAN
Sebelum menjual mainannya pak Thamrin mencoba terlebih dahulu apakah mainan tersebut aman atau tidak untuk anak usia dini dengan cara:
a. Membanting mainan dari ketinggian 90cm apakah pecah atau tidak mainan yang baik tidak pecah ketika dibanting oleh anak mainan akan tetap utuh seperti bentuk semulanya.
b. Cat yang digunakan harus aman dan sesuai SNI tidak berbau menyengat dan tidak menggunakan bahan yang berbahaya untuk anak.
c. Memperhatikan ukuran mainan, agar sesuai dengan kebutuhan anak.
2.7 MOTIVASI BERDIRINYA “ATHAM TOYS”
Pak Thamrin sangat mengutamakan kepuasan pelanggan karena menurut ia yang menggaji nya adalah pembeli, pak Thamrin juga senang menerima kritik membangun dari pelanggan, menurutnya menerima kritik pelanggan merupakan salah satu kunci keberhasilan.Menurutnya setiap rezeki itu datangnya dari Allah meminta dan percaya kepada Allah kunci kesuksesan.
Kunci keberhasilan menurut pak Thamrin:
a. Tidak meninggalkan solat 5 waktu (bagi umat islam).
b. Solat dhuha ketika akan pergi keluar rumah.
c. Tidak tidur ketika pagi hari.
d. Menghormati orangtua.
e. Datang tepat waktu
Para pegawai pak Thamrin sebagian merupakan orang-orang yang berkebutuhan khusus, pak Thamrin tidak persyaratan khusus dalam merekrut karyawannya, baginya yang terpenting adalah kenginan untuk bekerja, keterbatasan fisik tidak menjadi masalah baginya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada dasarnya permainan dapat membantu segala perkembangan anak. Dan dunia anak adalah dunia bermain, berikan anak kesempatan untuk bereksplorasi dalam dunia bermainnya. Karena dengan anak menyentuh/memegang mainan yang baru mereka lihat disaat itulah anak belajar segi kognitif anak berjalan. Tidak semua permainan membawa dampak negatif bagi anak, asalkan anak tetap dalam pengawasan orang dewasa (orang tua atau pendidik).
3.2 SARAN
Untuk mendirikan sebuah usaha/produksi haruslah perhatikan segala bentuk perhatian rentang usia anak yang menjadi sasaran penggunaan. Janganlah membatasi latar belakang fisik pekerja yang ingin berusaha untuk dapat bekerja keras. Perhatikan segala aspek keamanan bagi para pekerja agar hasil produksi maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.uny.ac.id/13036/1/WATIMAH%20PG-PAUD.pdf
http://rachmimaulanaputri.blogspot.co.id/2012/12/pengembangan-sosial-anak-melalui-bermain.html
http://bdkbandung.kemenag.go.id/jurnal/249-metode-pembelajaran-anak-usia-dini-melalui-permainan
https://uukurniawati.wordpress.com/2012/12/15/perkembangan-kognitif-melalui-permainan/
http://www.academia.edu/6748062/MAKALAH_PENGEMBANGAN_KECERDASAN_ANAK_MENGGUNAKAN_PERMAINAN